WELCOME BROTHERS....lets See and Enjoy't

You Have entered My Space, Please Leaved Something.....

Senin, 02 Januari 2012

Hebatnya Emakku....


Hebatnya emak ku...

foto ini mengingatkanku 20 tahun yang lalu,setiap kali emakku menganyam aku selalu ikut dalam pangkuannya...sambil menyusu......dan kali ini aku masih melihat emak ku mengayam tikar hanya untuk mengisi waktu, kalu dahulu bahan daun pandan emak ku punya pohon sendiri, tapi kali ini dia berbagi dengan tetangga, ak tersenyum saat emak memulai mengayam, hari ini masih kutemui keterampilan yang sudah hampir tidak bisa dilihat lagi.

menganyam memang suatu kegiatan yang dilakukan oleh kebanyakan ibu-ibu waktu dulu di tempatku, dan saat ini hampir jarang di temui, keterampilan yang tidak ditemukan dipendidikan formal. Rumit dan perlu keteletian ....
Kini tikar daun pandan jarang ditemui dan sekalipun ada dipasar harganya tinggi dan terkadang bahannya bukan dari daun pandan tetapi tumbuhan yang hidup dirawa yang hampir mirip dengan daun pandan jika sudah dikeringkan, kalau tikar pandan asli itu kisaran harganya 100 hingga 200 ribu satu buah ukuran tikar pandan biasanya diukur dengan langkah yaitu 7 kaki atau sekitar kurang lebih 3-5 M.
tikar pandan lebih hangat dan mudah dibersihkan....
Kalau sekarang tikar pandan sering kita jumpai ketika ada orang meninggal untuk penutup jenazah.....

ya itulah kenanganku ketika 20 tahun lalu,

Jumat, 16 Juli 2010

Demi Hemat Air Perenang Wajib Tutup Mulut Ketika Berenang


Ada-ada saja nih berita. Saking iritnya pengelola kolam renang di Vienna Austria ini para perenang gak boleh buka mulut. Takut airnya habis katanya.

Penghematan tengah dilakukan oleh manajemen kolam renang di Austria. Mereka meminta para perenang untuk menutup mulut mereka pada saat di kolam renang umum di Austria untuk menghemat uang.

Hal itu dikarenakan karena sebanyak 5 ribu liter air diminum tiap harinya oleh para pengunjung di kolam renang Vienna. Seperti dilansir orange.co.uk, Rabu (14/7/2010).

Pengurus mengatakan, ongkos untuk mengganti air itu sangat mahal baik dari segi lingkungan maupun dari uang yang dikeluarkan.

Manager kolam renang Austria sebelumnya melarang penggunaan celana pendek model Bermuda karena hal tersebut akan membuat penyerapan air lebih banyak dan mereka akan membawa air itu keluar dari kolam.

Rabu, 05 Mei 2010

Maaf Ku Buat Emak......



Maaf Ku Buat Emak......
Wajah Lelah dalam harap
tersirat dalam tatapmu
Kerut kulit dipipimu
sebagai simbol waktu yang memang lama sudah
senyum dan tawamu penghias hati yang cemas
dalam sujudmu terhimpit do'a terakhirmu

Langkahmu tertatih
suramu serak terhembus
tatapmu jauh dan kosong
kepalmu tak lagu kokoh
kini engkau tak lagi sama..

aku melihat semua itu
ada pesan untukku dari harapmu
aku mendengar dari bahasamu yang kau sampaikan
aku merasa ada harap terakhirmu
yang belum juga ku sampaikan untuk emak

Emak...maafku untuk penantianmu....
harapanmu pasti kusampaikan....
Do'amu pasti didengar oleh-Nya
Akan ku temukan dia yang selalu kau impikan...
aku sadar hanya itu harap terkhirmu....
Maaf ku buat emak atas penantian panjangmu.....

Senin, 05 April 2010

Kisah Seekor Babi yang Jadi 185 Produk

Seorang peneliti asal Belanda, Christien Meindertsma melakukan penelitian terhadap seekor babi di sebuah peternakan yang ternyata setelah babi itu dipotong maka tubuhnya dikapalkan dalam beberapa bagian ke penjuru dunia.
Ternyata selain dikonsumsi seperti layaknya daging biasa, bagian tubuh babi tersebut bisa menjelma menjadi 185 produk yang berbeda, seperti bubuk mesiu, sabun, obat, kertas photo, katup jantung, cat mobil, permen karet, porselen, yogurt, marshmellow, kosmetik, rokok, conditioner, sampai biodesel.
Menurut Meindertsma, peternak babi tersebut tidak mengetahui kemana babi yang telah dipotong itu dibawa. Tahapan-tahapan dari bahan mentah ke produk jadi membuat pengetahuan tentang proses pembuatan suatu produk menjadi hilang. Penelitian ini memang bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses sebuah produk itu dibuat, dalam hal ini Meindertsma melakukannya terhadap satu subjek seekor binatang dalam hal ini seekor babi yang diberi nama Pig 05049

Kamis, 28 Januari 2010

Perempuan Kehilangan 90 Persen Sel Telur Saat Usia 30 Tahun



Kamis, 28/01/2010 09:35 WIB

Perempuan Kehilangan 90 Persen Sel Telur Saat Usia 30 Tahun

London, Kenapa perempuan usia 30 tahun ke atas sangat sulit hamil? Peneliti telah menemukan jawabannya. Perempuan kehilangan 90 persen sel telurnya ketika memasuki usia 30 tahun.

Perempuan sudah memakai 90 persen sel telurnya saat usianya 30 tahun. Meski masih bisa memproduksi sel telur saat usia 30 hingga 40-an tahun, namun cadangan sel telur terus menyusut cepat.

Peneliti mengatakan tubuh memilih telur yang terbaik dari cadangannya. Sementara kualitas sel telur perempuan akan semakin memburuk saat usia bertambah dan meningkatkan kesulitan dalam mendapatkan bayi yang sehat.

Penelitian yang dilakukan University of St Andrews dan Edinburgh University adalah yang pertama mengenai cadangan penurunan jumlah ovarium yang begitu cepat dan kesulitan pembuahan benih menjelang menopause.

Hasil penelitian menunjukkan rata-rata perempuan memiliki 300 ribu sel telur tetapi jumlah ini akan menurun dengan cepat dibanding pemikiran semula. Pada usia 30 tahun perempuan hanya memiliki cadangan sel telur 12 persen dan 3 persen pada usia 40 tahun.

Dr Hamish Wallace dalam tulisannya menuturkan penelitian yang telah dilakukan ini bisa menunjukkan prospek tingkat kesuburan para perempuan.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa 95 persen perempuan pada usia 30 tahun hanya punya 12 persen cadangan ovarium maksimal dan pada usia 40 tahun hanya tiga persen yang tersisa," katanya seperti dilansir dari Telegraph, Kamis (28/1/2010).

Peneliti mengatakan banyak wanita yang berpikiran salah dengan menganggap mereka masih bisa memproduksi sel telur dan menjaga tingkat kesuburannya. Namun penelitian ini menunjukkan adanya penurunan sel telur yang signifikan dengan cepat.

Penelitian dilakukan dengan memakai data 325 perempuan di Inggris, AS dan Eropa dari segala usia untuk menilai potensi cadangan sel telurnya. Peneliti kemudian menggunakan data tersebut untuk membuat grafik penurunan rata-rata potensi cadangan ovarium sepanjang hidup perempuan.

Dr Wallace, yang berpraktik di Rumah Sakit Royal Edinburgh juga mengatakan penelitian ini bisa membantu memprediksi masa menopause dini perempuan dan pembekuan sel telur terhadap penderita kanker ovarium.

Penelitian yang telah dipublikasikan dalam jurnal Public Library of Science One ini juga menunjukkan adanya perbedaan besar jumlah sel telur perempuan. Beberapa wanita ada yang memiliki sel telur hingga 2 juta sel telur tapi ada juga yang memiliki sedikitnya 35.000 sel telur. Tapi rata-rata perempuan memiliki 300 ribu sel telur.

Penelitian ini menjadi peringatan bagi perempuan agar tidak terlambat untuk merencanakan kehamilan. Karena kesuburan perempuan setelah usia 30-an tahun akan turun drastis.(detikhealth)

Senin, 21 Desember 2009

Buat Emak' Ku Yang Hebat


Rintihan Ibu-Ibu

Ya Ghaffar, ya Rahim
Kau letakkan di rahim kami anak-anak negeri ini
Kau amanatkan diri-diri mereka pada lindungan kasih-sayang kami
Kau percayakan jiwa-jiwa mereka pada bimbingan ruhani kami
Kau hangatkan tubuh-tubuh mereka dengan dekapan cinta kami
Kau besarkan badan-badan mereka dengan aliran air susu kami

Tuhan kami, kami telah sia-siakan kepercayaan-Mu
Kesibukan telah menyebabkan kami melupakan amanat-Mu
Hawa nafsu telah menyeret kami untuk menelantarkan buah hati kami
Tidak sempat kami gerakkan bibir-bibir mereka untuk berzikir kepada-Mu
Tidak sempat kami tuntut mereka untuk membesarkan asmaMu
Tidak sempat kami tanamkan dalam hati mereka kecintaan kepada Nabi-Mu

Kami berlomba mengejar status dan kebanggaan meninggalkan anak-anak kami dalam kekosongan dan kesepian
Kami memoles wajah-wajah kami dengan kepalsuan, membiarkan anak-anak kami meronta dalam kebisuan
Kami terlena memburu kesenangan sehingga tak kami dengar lagi mereka menangis manja sambil memandang kami dengan pandangan cinta seperti dulu, ketika mereka mengeringkan air mata mereka dalam kehangatan dada-dada kami
Dosa-dosa kami telah membuat anak-anak kami menjadi pemberang, pembangkang, dan penentang-Mu
Dosa-dosa kami telah membuat hati mereka keras, kasar, kejam, dan tidak tahu berterima-kasih
Sebelum Engkau ampuni mereka, Ya Allah ampunilah lebih dahulu dosa-dosa kami

Ya Allah, berilah kami peluang untuk mendekap tubuh mereka dengan dekapan kasih sayang kami
Berilah kami waktu untuk melantunkan pada telinga mereka ayat-ayat Al-Qur’an dan sunnah Nabi-Mu
Berilah kami kesempatan untuk sering menghadap-Mu dan memohon kepada-Mu seusai shalat kami untuk keselamatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan anak-anak kami Bangunkan kami di tengah malam untuk merintih kepada-Mu mengadukan derita dan petaka yang menimpa anak-anak negeri ini
Izinkan kami membasahi tempat sujud kami dengan air mata penyesalan akan kelalaian kami

Ya Allah, ya Jabbar, ya Ghaffar
Anugrahkan kepada para pemimpin kami kearifan untuk mendidik anak-anak negeri ini dalam kesalehan Berikan kepada mereka petunjuk-Mu sehingga mereka menjadi suri tauladan bagi kami dan anak-anak kami
Limpahkan kepada mereka perlindungan-Mu supaya mereka melindungi kami dengan keadilan-Mu
Jauhkan mereka dari kezaliman sehingga kami dapat mengabdi-Mu dengan tentram dan aman

Ya Rahman, ya Rahim
Indahkan kehidupan kami dengan kesalehan anak-anak kami
Peliharalah anak-anak kami yang kecil
Kuatkanlah anak-anak kami yang lemah
Sucikan kalbu mereka
Bersihkan kehormatan mereka
Sehatkan badan mereka
Cerdaskan akal mereka
Indahkan akhlak mereka
Gabungkanlah mereka bersama orang-orang yang bertakwa kepada-Mu, yang mencintai Nabi-Mu, keluarganya, dan sahabat-nya yang mulia, yang berbakti kepada orang tuanya, yang bermanfaat kepada bangsanya, yang berkhidmat kepada sesama manusia

Wahai Zat yang nama-Nya menjadi pengobat
Yang sebutan-Nya penyembuhan
Yang ketaatan-Nya kecukupan
Sayangi kami yang modalnya hanya harapan dan senjatanya hanya tangisan

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa’ala Ali Muhammad



Sumber: Majalah Ummat (tanpa nomer dan tahun)

Senin, 30 November 2009

Guruku Sayang, Guruku Malang


Hari Guru Nasional

Guruku Sayang, Guruku Malang

Kebesaran gelar yang melekat pada tubuh para guru tidak dibarengi oleh peningkatan kesejahteraan hidup. Kerap mucul di pemberitaan, unjuk rasa para guru yang menuntut kenaikan pendapatan.

Tanggal 25 Nopember ditetapkan sebagai Hari Guru Nasional, hal ini sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap profesi mulia yang disandang oleh guru sebagai pahlawan tanpa tanda saja.

Namun sayangnya, kebesaran gelar yang melekat pada tubuh para guru tidak dibarengi oleh peningkatan kesejahteraan hidup. Kerap mucul di pemberitaan, unjuk rasa para guru yang menuntut kenaikan pendapatan.

Terdapat kesenjangan pendapatan antara guru-guru PNS dan non PNS. Hal ini disebabkan oleh belum efektifnya pelaksanaan program sertifikasi dan program in-passing.(Drs. Khoiruddin, M.Sc, Praktisi Pendidikan )

“Sebenarnya terdapat apresiasi yang tinggi dari guru-guru non PNS terhadap pemerintah dengan adanya kesempatan pemerataan pendapatan melalui program sertifikasi dan in-passing, tapi sangat sulit dalam pelaksanaanya, dan sangat rumit prosesnya, sistem ini tidak melihat sudah berapa lama mereka mengabdi tapi hanya diukur dari syarat lulus atau tidaknya mereka dalam ujian, padahal dalam kurun waktu pengabdiannya yang sekian lama sudah terbtukti mencetak orang-orang penting dinegeri ini bahkan mungkin mereka yang sekarang duduk di instansi yang membidangi masalah pendidikan dan membuat aturan yang mempersulit para pahlawan tanpa tanda jasa"

Untuk dapat mengikuti program in-passing seorang guru harus mengajar selama 24 jam dalam seminggu. Sementara tidak semua sekolah swasta memiliki kelas yang banyak, sehingga waktu 24 jam perminggu tidak dapat terpenuhi. “Dengan tidak terpenuhi target tersebut, maka kesempatan untuk perbaikan pendapatan tidak terpenuhi,”
Mendorong kepda Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGRI) untuk meminta pemerintah meninjau kembali program in-passing tersebut, agar ada penghargaan kepada guru-guru yang bekerja kurang dari 24 jam.

“Harusnya yang kurang dari 24 jam juga dapat kompensasi, misalnya sudah mengajar 18 jam atau 20 jam. Jangan dipukul rata, 24 jam dapat, dan kurang dari 24 jam tidak , itu tidak adil,” ....tidak sadarkah para pemimpin bahwa mereka sangat berjasa dan menjadi bagian dari proses terbentuknya para pemimpin dinegeri ini, dengan cucuran keringat, curahan hati, menguras tenaga dan fikiran bahkan sampai ada yang bercucuran darah dan air mata, tapi balasan yang mereka dapat tidak setimpal dengan apa yang mereka korbankan, mereka ada yang mengajar dan kemudian menjadi pemulung,ada yang jadi tukang ojek, ada yang jadi tukang kelontong, ada yang jadi penjaja tukang kue, dengan tanggung jawabnya dia memberikan semangat kepada muridnya untuk menjadi orang yang berhasil dan berguna walau mereka sendiri hidup dalam ketidakpastian....Subhanallah....

Rabu, 25 November 2009

Detik-Detik Genting itu


DETIK-DETIK GENTING ITU..

Seperti perjalanan hari, ia datang dari pagi nya, pergi melalui siangnya, lalu berakhir pada malamnya. Sepanjang perputaran itu, ada detik-detik kritisnya. Seperti terik pada puncak siangnya. Atau pekat pada puncak malamnya. Begitu pulalah kehidupan ini.

Seperti sebuah pendakian tak berkesudahan, ada saat-saat genting di mana hidup kita bertumpu pada seonggok batu. Sedikit salah melangkah kita bisa terlempar ke dasar jurang. Tetapi bila kita lolos, kita bisa terus melenggang menapaki tanah-tanah datar. Untuk kemudian melanjutkan pendakian kembali.

Ada banyak dimensi detik-detik genting sepanjang kehidupan kita. Sebagiannya bisa berpulang kepada kepribadian kita. Sebagian yang lain kembali kepada peristiwa-peristiwa yang melingkupi kita. Tetapi secara keyakinan iman, tentu, ada skenario Allah di balik takdir-takdirnya. Yang memberi susah atau gampang kepada hamba-hamba-Nya.

Beberapa hal berikut, di antara detik-detik genting yang mungkin bisa menjadi cermin, untuk kita menata diri, menyiapkan bekal yang memadai.

1. Detik genting ketika menjelang baligh.

Dari keseluruhan prosesi hidup, detik-detik memasuki usia baligh adalah saat-saat genting yang harus diperhatikan. Sejak saat itulah seluruh hukum yang berkaitan dengan diri seorang muslim berlaku.

Ada kewajiban keagamaanyang harus dijalankan. Yang bila ditinggalkan maka ia akan terkena sanksi, mendapat status dosa. Ada larangan agama yang tidak boleh dilanggar. Yang bila diterjang akan berakibat fatal. Demikian juga dalam soal mu’amalah. Dalam soal hubungan transaksional kemanusiaan. la sudah sah untuk melakukan jual beli. Bila ia membuat kerugian ia bisa dituntutsecara perdata. Begitu seterusnya.

Karena itulah, kalau kita perhatikan, Rasulullah memberi perhatian besar kepada kita, untuk menyiapkan seseorang memasuki usia baligh dengan persiapan yang memadai.

Dalam konteks ibadah, Rasululullah memerintahkan kita mengajari anak-anak kita sholat sejah usia tujuh tahun. Rasulullah saw bersabda, “Perintahkanlah anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat saat mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka (jika mereka tidak mengerjakannya) pada usia sepuluh tahun, serta pisahkanlah tempat tidur mereka.” (laki-laki dan perempuan) (HR Abu Daud).

Hadits di atas memberi isyarattentang dua masalah penting yang harus diperhatikan, pada saat seseorang menginjak usia baligh. Pertama, berkaitan dengan soal kewajiban keagamaan, yang disimbolkan dengan sholat. Dan, kedua, berkaitan dengan soal moralitas, yang disimbolkan dengan pemisahan tempat tidur antara laki-laki dan perempuan.

Usia baligh seseorang memang berbeda-beda, tetapi pemilihan sepuluh tahun, barangkali merupakan usia paling cepat dari fase baligh seseorang. Di samping, juga merupakan usia persiapan yang memadai untuk mereka yang baligh pada usia sesudahnya.

Karena itulah, detik-detik genting seseorang yang sudah memasuki usia baligh harus disiapkan dengan baik, diarahkan dengan benar. Terlebih dalam dua soal tersebut, soal kewajiban-kewajiban ibadah dan soal moralitas.

2. Detik genting di rumah tangga.

Dalam perjalanan hidup, rumah tangga punya saat-saat gentingnyayang khas. Sesuatu yang mungkin hanya ada pada pola hubungan suami dan istri, anak dan orang tua dan tidak ada pada hubungan orang-orangyang masih membujang.

Detik-detik genting di dalam sebuah rumah tangga, bila tidak dijalani dengan baik, bisa berakhir dengan petaka. Dalam kehidupan rumah tangga Rasul sekalipun, ada masa-masa genting yang cukup mengguncang. Ketika itu Aisyah, dituduh menyeleweng. Api permusuhan orang-orang munafik membakar isu itu.

Kisahnya bermula usai perang Bani Musthaliq. Aisyah tertinggal rombongan karena buang hajat. Setelah beranjak berjalan, ia kehilangan kalung. Aisyah pun kembali mencari. Pembawa tandu Aisyah tidak mengetahui kalau di dalam tandu itu belum ada Aisyah.

Usai mencari kalung, Aisyah kembali hendak pulang. Tapi ia tidak menemukan seorang pun lagi di sana. Akhirnya, ia ditemukan oleh Shafwan bin Muatthal. Shafwan kemudian merendahkan ontanya lalu Aisyah naik di atasnya tanpa sepatah katapun keluar dari mulut keduanya.

Setelah sampai di Nahrad-Dhahirah, tanpa sepengetahuan Aisyah, tersiarlah berita yang tidak mengenakkan. Fitnah itu bersumber dari mulut Abdullah bin Ubay.

Setibanya di Madinah, kesehatan Aisyah terganggu. Desas-desus itu semakin kuat terdengar namun ia belum mendengarnya. Hanya saja kelembutan Rasulullah yang biasa dirasakannya terasa berkurang. Hingga suatu malam, Ummu Masthah menceritakannya. Setelah mendengar cerita itu sakit Aisyah semakin parah. Malam itu ia menangis terus menerus hingga pagi.

Rasulullah saw yang juga sangat terpengaruh dengan berita ini, meminta pandangan para sahabatnya, bertanya pada pelayannya, Barirah. “Apakah kamu melihat sesuatu yang mecurigakan dari Aisyah?”

Barirah menjawab, “Aku tidak mengetahui Aisyah kecuali orang yang baik-baik.”

Sampai suatu hari, Rasulullah berkata kepada Aisyah, “Hai Aisyah, aku telah mendengar apa yang telah dibicarakn orang tentang dirimu. Jika engkau tidak bersalah, Allah pasti akan membebaskan dirimu. Jika engkau telah melakukan dosa, mintalah ampunan kepada Allah dan bertobatlah kepada-Nya.”

Mendengar ucapan itu, air matanya tambah bercucuran. Kemudian berkata kepada ayah dan ibunya, “Berilah jawaban kepada Rasulullah mengenai diriku.” Ayah dan ibunya menjawab, “Demi Allah, aku tidak tahu bagaimana harus menjawab.”

Itu benar-benar menjadi saat-saat genting dalam kehidupan rumah tangga Rasulullah. Hingga akhirnya, Allah menurunkan Surat An-Nur ayaat 11 sampai 21, yang menjelaskan bahwa berita yang dituduhkan kepada Aisyah adalah bohong dan dusta.

3. Detik genting di pentas kekuasaan.

Di pentas kekuasaan, dalam tradisi kaum muslimin sekalipun, ada detik-detik genting yang pasti dilalui. Pergantian kekuasaan itu salah satunya. Pewarisan dari satu penguasa ke penguasa berikutnya. Atau dari penguasa yang satu ke penguasa yang lain. Fase-fase yang dilalui pada momen itu adalah detik-detik genting kekuasaan.

Detik genting kekuasaan ada yang berh-bungan dengan proses pergantian kekuasaan itu. Seperti apa yang terjadi pada masa Rasulullah. Sesaat setelah Rasulullah wafat, sejenak sempat terjadi situasi yang memanas, tentang siapa yang akan menggantikan Rasulullah.

Dua golongan besar yang telah dibina dan dididik Rasulullah melalui persaudaraan ketika peristiwa hijrah, tiba-tiba masing-masing merasa berhak atas kepemimpinan yang ditinggalkannya.

Di Saqifah Bani Saidah, tempat orang-orang Anshar berkumpul, Abu Bakar dan Umar datang. Tak lama, seorang dari mereka berdiri dan berpidato. Dia memuji Allah sebagaimana seharusnya, lalu berkata, “Kami adalah penolong Allah dan pasukan Islam. Kamu sekalian wahai orang-orang Muhajirin adalah bagian dari kami. Kalian datang kepada kami dan kalian ingin
mengesampingkan kami, dan merampas kekuasaan kami.”

Mendengar itu, Abu Bakar berdiri dan berpidato. “Adapun yang engkau sebutkan tentang kebaikan-kebaikan yang ada pada kalian, maka itu adalah hak kalian. Namun orang-orang Arab tidak mengakui kepemimpinan selain orang Quraisy, mereka adalah orang berasal dari keturunan yang terbaik dan dari tempat yang terbaik. Saya rela jika memilih salah seorang dari dua orang ini (Umar dan Abu Ubaidah). Maka baiatlah ia sebagaimana kalian suka.” Setelah itu, ia mengambil kedua tangan dua sahabatnya itu.

Umar sangat tidak senang dengan ucapan Abu Bakar yang terakhir ini. Ia pun berkata, “Demi Allah, lebih baik leher saya dipenggal daripada saya maju menjadi pemimpin di saat masih ada Abu Bakar.

Seorang dari Anshar berdiri dan berkata, “Dari kami ada pemimpin dan dari kalian ada pemimpin, wahai orang-orang Quraiys.”

Kegaduhan dan teriak-teriakan pun tak dapat dielakkan, sehingga sangat mengkhawatirkan sekali terjadi persengketaan.

Saat itu juga Umar bangkit dan dengan lantang di berteriak, “Angkat tanganmu, wahai Abu Bakar! Abu Bakar mengangkat tangannya lalu Umar membaiatnya dan kaum Muhajirin pun mengikutinya, begitu juga kaum Anshar.

Umar berkata, “Saya tidak pernah menghadiri sama sekali satu majelis yang sangat genting dan lebih mendapat taufiq, daripada pembaitan Abu Bakar.”

Selain itu, detik-detik genting kekuasaan, juga berkaitan dengan proses partisipasi masyarakat dalam memilih pemimpin yang baik. Terlebih untuk konteks zaman sekarang. Dalam mekanisme yang dipakai saat ini, pemilihan pemimpin dengan berbagai caranya, harus diposisikan oleh umat Islam sebagai bagian dari menjalankan perintah Alah di jalur kepemimpinan. Bahkan, memberikan mandat suara kepada pemimpin-pemimpin yang dzalim, bisa dikategorikan dosa.

4. Detik genting pada puncak pertarungan entitas

Kadang, esksitensi sebuah entitas, harus bertarung dengan entitas yang lain. Semacam cara untuk menetapkan siapa yang memang layak untuk tetap eksis dan siapa yang tidak. Dalam konteks masyarakat muslim, proses pembelaan terhadap entitas ini pernah terjadi hingga mencapai bentuknya yang paling puncak. Yaitu perang. Seperti yang terjadi pada perang Badar. Itu merupakan perang pertama. Pertaruhan antara hidup dan mati. Pertaruhan antar ada dan tiada.

Karenanya, sebelum perang, Rasulullah berdo’a sangat panjang kepada Allah SWT. “Ya Allah, buktikanlah kepadaku apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, berikanlah apa yang telah Engkau janjikan. Ya Allah, jika Engkau binasakan jamaah dari golongan Islam ini, maka Engkau tidak akan disembah di muka bumi ini.”

Bagaimana tidak. Jumlah kaum muslimin saat itu hanya 319 orang. Sedang orang-orang musyrikin mencapi 1000 orang. Tetapi detik-detik genting itu bisa dilewati Rasulullah. Dengan pertolongan Allah dan juga dengan semangat juang yang gigih dari para sahabat-sahabatnya.

Pertarungan entitas kemusliman juga bisa terjadi pada sisi-sisi hidup yang lain. Pada sektor ekonomi, dengan penguasaan perdagangan misalnya, atau di jalur politik, dengan penguasaan parlemen misalnya. Di jalur budaya, akademis, dan lain-lainnya. Begitu seterusnya.

Oleh karena itu, yang terpenting bagi setiap muslim, adalah menyadari bahwa ketika ia menjadi muslim, kadang ia harus menunjukkan identitas kemuslimannya, mempertahankannya, mengunggulkannya, di tengah identitas yang lain.

5. Detik genting ketika sakaratui maut

Selain itu, saat genting lain, dalam kehidupan kita, adalah saat datangnya sakaratui maut. Ini pertarungan yang bahkan merupakan inti pertarungan, dalam kapasitas seseorang sebagai pribadi. Ini detik yang sangat menentukan. Puncak godaan datang dengan bentuk dan polanya yang sangat mengerikan dan mengguncang.

Karena itulah salah satu do’a yang diajarkan oleh Rasulullah, adalah doa mohon dimudahkan pada saat sakaratul maut. Juga mohon agar dijadikan akhir kehidupannya adalah khusnul khatimah.

Suatu hari, Rasulullah saw menghampiri Abu Salamah menjelang wafatnya. Ia mendapatinya dengan mata masih terbuka maka segera ditutupnya dan bersabda, “Sesungguhnya ruh, jika telah digenggam, mata mengikutinya, maka berteriaklah orang-orang dari keluarganya. Janganlah kalian berdoa atas diri kalian kecuali dengan kebaikan, karena sesungguhnya malaikat mengaminkan apa yang kalian katakan.”

Setelah itu, Rasulullah berdo’a, “Ya Allah, ampunilah Abu Salamah, angkatlah derajatnya di antara orang-orang yang mendapat petunjuk. Jadikanlah pengganti dari keturunan yang ia tinggalkan, dan ampunilah kami dan dia, wahai Tuhan semesta alam. Lapangkanlah kuburnya dan berilah cahaya di dalamnya.” (HR. Muslim)

Bahkan, Rasulullah sendiri, pada detik wafatnya, betul-betul mengharap pertolongan Allah untuk dimudahkan.

Aisyah berkata, “Aku menyaksikan Rasulullah saat menjelang kematiannya, di sisinya ada bejana berisi air. Beliau memasukkan tangannya ke dalam bejana lalu membasuh wajahnya dengan air itu kemudian beliau bersabda, ’Ya Allah, bantulah aku (menghadapi) sakratul maut.’” (HR Ibnu Majah).

Begitulah, setiap jenjang usia ada masa gentingnya. Masa di mana setiap kita harus menyadari, lalu mengerti bagaimana menyiasatinya, mengerti bagaimana melaluinya.

Sebagian dari masa-masa genting itu adalah pertaruhan hidup kita. Sebagian yang lain adalah pertaruhan hidup orang-orang yang ada dalam tanggungan kita. Begitulah seterusnya. Hidup, sejujurnya, berpilar pada seni melalui detik-detik genting itu.

Majalah Tarbawi Edisi 81 Th. 5/Shafar 1425 H/2 April 2004 M

Senin, 16 November 2009

Hindari Debat, Berbahasalah Yang Bijak


Hindari Debat, Berbahasalah Yang Bijak



"Yang paling dibenci Nabi dan paling jauh jaraknya dari beliau pada hari Kiamat adalah para penceloteh yang banyak bicara."

Hidayatullah.com—Salah satu tontonan terbanyak di TV kita saat ini selain ghibah (gossip, red) adalah berdebat. Anggota DPR berdebat dengan LSM, Polisi berdebat dengan pengacara, dan beberapa pihal lain.

Akibat berdebat, baru-baru ini seorang pengacara ternama hampir saja berduel. Gara-gara berdebat pula, tahun 2003, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jacob Nuwa Wea “menyerang” dan memukul kepala koordinator ICW Danang Widyoko di sebuah acara Today's Dialog di Metro TV. Tak hanya memukul, sang menteri juga dinilai menghina Danang dengan kata-kata.

Islam mengenal istilah jidal. Para ulama menafsirkannya dengan perdebatan dalam hal-hal yang tidak berguna atau tidak bermanfaat. Jidal adalah termasuk dalam perdebatan yang dilarang adalah semua perdebatan yang menyebabkan kegaduhan, mudharat kepada orang lain atau mengurangi ketentraman. Sementara perdebatan yang baik dan masih diperbolehkan adalah perdebatan untuk menjelaskan kebenaran sebagai kebenaran dan kebatilan sebagai kebatilan.

Diriwayatkan dari ‘Aisyah r.a., ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda, ‘Orang yang paling dibenci Allah adalah orang yang paling keras penantangnya lagi lihai bersilat lidah’.” (HR Bukhari [2457] dan Muslim [2668]).

Diriwayatkan dari Abu Umamah r.a., ia berkata: “Rasulullah saw .bersabda, “Tidaklah sesat suatu kaum setelah mendapat petunjuk kecuali karena mereka gemar berdebat. Kemudian Rasulullah saw. membacakan ayat, “Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar.” (Az-Zukhruf: 58).” (Hasan, HR Tirmidzi [3253], Ibnu Majah [48], Ahmad [V/252-256], dan Hakim [II/447-448]).

Diriwayatkan dari Abu Ustman an-Nahdi, dalam sebuah hadist lain, ia berkata, “Aku duduk di bawah mimbar Umar, saat itu beliau sedang menyampaikan khutbah kepada manusia. Ia berkata dalam khutbahnya, Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Sesungguhnya, perkara yang sangat aku takutkan atas ummat ini adalah orang munafik yang lihai bersilat lidah’.” [HR Ahmad]

Kerap dijumpai di tengah masyarakat, peristiwa yang berakhir saling bunuh atau saling membinasakan. Jika ditelisik lebih jauh, kejadian tersebut bermula dari cekcok dan salah paham. Ini menjadi indikasi bahwa lidah memiliki bahaya besar bila tak dijaga.

Berikut beberapa adab terkait dengan urusan lidah atau bercakap.Islam adalah agama yang sangat rapi mengatur umatnya. Terhadap hal-hal sekecil apapun, Allah SWT sudah mengatur. Dalam Islam, berbicara, berbahasa dan bercakap-cakap harus punya adab dan sopan-santun nya. Di bawah ini adalah adab-adab berbicara dalam Islam yang harus menjadi pegangan kita.

Adab Bercakap

1. Ucapan Bermanfaat

Dalam kamus seorang Muslim, hanya ada dua pilihan ketika hendak bercakap dengan orang lain. Mengucapkan sesuatu yang baik atau memilih diam. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam (SAW) bersabda, "Barang siapa mengaku beriman kepada Allah dan hari Pembalasan hendaknya ia berkata yang baik atau memilih diam." (Riwayat al-Bukhari).

2. Bernilai Sedekah

"Setiap tulang itu memiliki kewajiban bersedekah setiap hari. Di antaranya, memberikan boncengan kepada orang lain di atas kendaraannya, membantu mengangkatkan barang orang lain ke atas tunggangannya, atau sepotong kalimat yang diucapkan dengan baik dan santun." (Riwayat al-Bukhari).

3. Menjauhi Pembicaraan Sia-Sia

Sebaiknya menghindari pembicaraan berujung kepada kesia-siaan dan dosa semata. "Sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh jaraknya dariku pada hari Kiamat adalah para penceloteh lagi banyak bicara." (Riwayat at-Tirmidzi) .

4. Tidak Terperangkap Ghibah

"…Dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang." (al-Hujurat [49]: 12).

5. Tidak Mengadu Domba

Hudzaifah Radhiyallahu anhu (RA) meriwayatkan, saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Tak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba." (Riwayat al-Bukhari dan Muslim).

6. Tidak Berbohong

"Sesungguhnya kejujuran itu mendatangkan kebaikan, dan kebaikan itu akan berujung kepada surga. Dan orang yang senantiasa berbuat jujur niscaya tercatat sebagai orang jujur. Dan sesungguhnya kebohongan itu mendatangkan kejelekan, dan kejelekan itu hanya berujung kepada neraka. Dan orang yang suka berbohong niscaya tercatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta." (Riwayat al-Bukhari).

7. Menghindari Perdebatan

Sedapat mungkin menjauhi perdebatan dengan lawan bicara. Meskipun boleh jadi kita berada di pihak yang benar. Sebab Rasulullah SAW telah menjamin sebuah istana di surga bagi mereka yang mampu menahan diri. "Aku menjamin sebuah istana di halaman surga bagi mereka yang meninggalkan perdebatan meskipun ia berhak untuk itu." (Riwayat Abu Daud, dishahihkan oleh al-Albani).

8. Tak Memotong Pembicaraan

Suatu hari seorang Arab Badui datang menemui Rasulullah SAW, ia langsung memotong pembicaraan beliau dan bertanya tentang hari Kiamat. Namun Rasulullah tetap melanjutkan hingga selesai pembicaraannya. Setelah itu baru beliau mencari si penanya tadi. (Riwayat al-Bukhari)

9. Hindari Mengolok dan Memanggil dengan Gelar yang buruk

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olok) itu lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) . Dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan yang lain. Karena boleh jadi perempuan (yang diperolok-olok) itu lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok) itu. Janganlah kamu saling mencela satu sama lain. Dan janganlah kamu saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa yang tak bertobat maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (al-Hujurat [49]: 11).

10. Menjaga Rahasia

"Tiadalah seorang Muslim menutupi rahasia saudaranya di dunia kecuali Allah menutupi (pula) rahasianya pada hari Kiamat." (Riwayat Muslim). [Sahid/www.hidayatullah.com]

Senin, 19 Oktober 2009

Ketika waktu itu tiba...


KETIKA WAKTU ITU TELAH TIBA...Aku pulang dari tempat kerjaku jam 21.00,hujan masih deras turun, kupaksakan untuk pulang karena sudah 3 hari aku meninggalkan rumah karena tugas, ketika ku pamit pagi itu ibuku menatapku dengan tatapan yang sangat tajam, " ma aku berangkat"(sambil ku cium tangan emakku)"hati-hati ditempat orang..!mau nginep dimana memangnya?(tanya emakku dengan penuh harap ingin tahu)"aku nginep di tempat kerja ma..!" Assalamu'alaikum.."(ku gas motor menaikki sedikit tanjakan didepan rumahku)ku baca doa setiap ku hentakkan langkah pertamaku ketika meninggalkan rumah, kutengok kembali kebelakang ke arah emakku dia sudah tidak terlihat.."pasti dia sudah masuk"(fikirku, seperti kebiasaannya setelah ku pergi dia langsung masuk kekamarku merapikan tempat tidur yang kutinggalkan agak sedikit tidak berantakan).Sepanjang jalan ku terbayang wajahnya yang sudah terlihat lelah,"dia sudah begitu lelah untuk semua ini"(hati kecilku berkata)"aku belum bisa memberikan sesuatu yang dia sangat harapkan, karena hanya itu sajalah yang dia harapkan dariku melihat aku segera memutuskan pilihan.."pilihan itu berat buatku, aku takut mengecewakan dia..dari kelima kakakku tak seorangpun yang dapat membuat dia tersenyum....
Sesampainya ku dirumah hujan sudah reda, " Assalamualaikum" (terbuka pintu,ku lihat emakku yang membuka)kudorong motorku melewatinya..seperti biasa dia sudah menyiapkan teh hangat untukku,kembali dia kekamarku menonton tv,selesai ku letakkan semua barang yang kubawa...ku berganti pakaian dan ku lemaskan semua otot kakiku duduk disebelah emakku,malam itu kulihat emakku sangat lelah...setelah seharian dia membantu tetangga yang syukuran karena akan berangkat menunaikan ibadah haji (kakaku yang bercerita waktu aku telp dari kantor dan kakakku bilang emak mau bantu tetangga siapa tahu emak bisa pergi haji juga..aku terharu mendengarnya). aku merebahkan kepalaku dipangkuan emak,(manjaku ketika kecil, jika mau tidur),dia membelai kepalaku dan mengusap-usap rambutku..(aku teringat waktu kecil dulu, ketika aku dimanja)aku merasa ada yang berat sedang difikirkan oleh emak,air mataku menetes betapa berat hidup ini untuknya...kulihat kerutan diraut wajahnya..emakku sudah terlalu lelah (hati kecilku berkata)..aku tertidur dipangkuannya...ku terbangun karena ku merasa tak lagi ada gerakan belaian tangan emakku di kepala...rupanya dia pun tertidur disampingku...kudengar hembusan nafasnya yang sangat..terlihat lelah sekali dia...aku tak mau mengganngu tidurnya..kubiarkan ia tertidur dikamarku..
aku termenung malam itu sambil meneteskan air mata...emak seandainya waktu itu tiba apa yang harus aku lakukan....?(hatiku kecilku bertanya)aku belum bisa memberikan apa yang menjadi harapanmu...tunggu saja aku, sampai waktu itu tiba...!

Senin, 28 September 2009

Lebaran dan Liburan masyarakat


Lebaran dan Liburan, sudah menjadi tradisi ketika lebaran masyarakat mengidentikkan dengan liburan,tempat-tempat wisata penuh sesak dengan pengunjung,tempat-tempat favorit sudah barang tentu menjadi incaran wisatawan, bahkan tempat yang sehari-hari dianggap tempat biasa dan tak terawat, ketika lebaran menjadi tmpat istimewa yang banyak jadi tujuan wisatawan, "PANTAI"tujuan terfavorit bagi masyarakat yang dianggap murah dan meriah...dan MALL-MALL menjadi tempat yang sedikit terlupakan pada waktu lebaran.....dan di tempat-tempat wisata juga menjadi lahan penghasilan tahunan bagi masyarakat setempat, masyarakat yang wilayahnya banyak dikunjungi wisatawan tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut dengan membaca peluang usaha dan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengais rezeki, tapi sayang ambisi untuk meraup keuntungan dari kesempatan itu terlalu berlebihan, bagaimana tidak, mereka menjual dengan harga yang berlipat-lipat dari harga sebenarnya yang sudah diketahuai masyrakat, makanan dan minuman dijual 10x lipat dari harga normal..dan yang terjadi adalah kurangnya minat beli wisatawan dengan harga yang sangat mahal tersebut dan wisatawan mensiasiati kebutuhannya dengan membawa persediaan dari rumah yang dibeli dengan harga normal......berharap untuk untuk malah buntung.....sekedar saran saja buat teman-teman yang mau berlibur ketempat-tempat yang menjadi favorit masyarakat menengah kebawah untuk lebih teliti dan tidak ragu untuk menanyakan biaya,tarif ataupun apa saja yang ada hubungannya dengan budget,karena kalau kita tidak teliti dan kita memimilih sebagai pembeli atau pengguna jasa yang bertipe pasif maka bersiaplah untuk mengeluarkan biaya dengan harga yang sedikit membuat kita agak kaget karena diluar harga normal...bolehlah memberi harga diatas normal tapi tidak keterlaluan....mak dari itu jadilah kita pengguna dan pembeli yang aktif dan tidak malu untuk bertanya karena kita tahu kondisi budget kita masing-masing,dan dapat menikmati liburan dengan nyaman dan aman, buat masyarakat yang jeli membaca peluang usaha bolehlah kita memanfaatkan kesempatan lebaran dan liburan, tapi jangan berlebihan dong.....yang wajar saja...apa makna lebaran dan liburan buat kamu?

Sabtu, 19 September 2009

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H

"TAQOBALALLAHU MINNA WA MINKUM TAQOBBAL YAA KARIM"

Semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadah kita
di bulan Ramadhan dan 11 bulan yang akan datang

Mohon Maaf Lahir & Bathin.

Suhandi & Keluarga

Rabu, 02 September 2009

20 Cara Membahagiakan Suami dan Isteri

20 Cara Membahagiakan Suami Anda

Oleh Prince of Jihad pada Selasa 07 Juli 2009, 06:51 PM


Tidak lengkap rasanya jika ada 20 cara membahagiakan istri Anda, tidak ada 20 cara membahagiakan suami Anda. Berikut masih dalam buku yang sama, "Nasihat Indah Untuk Suami Istri", karya Syekh Umar Bakri Muhammad, bagaimana para istri memikat suami mereka. Semoga bermanfaat!

1.Anda adalah sekuntum mawar yang sedang bersinar di rumah Anda. Buatlah disaat suami Anda masuk ke rumah, dia merasa bahwa kecantikan dan keharuman mawar tersebut, tidak bukan dan tidak lain hanyalah untuknya seorang.

2.Bagaimana caranya agar suami Anda itu bisa merasa damai dan nyaman, baik dengan perbuatan ataupun dengan kata-kata ? Hal itulah yang secara terus menerus Anda selalu usahakan untuk suami Anda. Untuk kesempurnaannya, lakukan itu dengan sepenuh jiwa.

3.Sopan dan penuh perhatianlah Anda ketika berbincang-bincang dan berdiskusi, jauhkanlah perdebatan dan sikap keras kepala untuk mengemukakan pendapat Anda.

4.Pahami kebenaran dan keindahan prinsip-prinsip Islam di balik kelebihan sang suami terhadap Anda selaku istri, yang memang terkait dengan kodrat seorang wanita, dan janganlah hal ini dianggap sebagai sesuatu yang dzolim (penindasan).

5.Lembutkanlah suara Anda ketika berbicara dengan sang suami dan pastikan suara Anda tidak meninggi pada saat dia bersama Anda.

6.Pastikan Anda bangun pada malam hari untuk melakukan sholat malam secara rutin, hal ini akan membawa kecerahan dan kebahagiaan pada perkawinan Anda, sungguh mengingat Allah SWT akan membawa ketenangan pada hati Anda.

7.Bersikaplah diam ketika suami Anda sedang marah dan jangan tidur kecuali dia mengijinkannya.

8.Berdirilah dekat suami Anda ketika dia sedang memakai baju dan sepatunya.

9.Buatlah suami Anda merasa bahwa Anda menginginkan sang suami untuk mengenakan baju yang Anda pilih buat dia, pilihlah pakaian itu oleh Anda sendiri.

10.Anda harus sensitif dan memahami kebutuhan suami Anda, untuk menjadikan pernikahan Anda menjadi yang terbaik tanpa menghabiskan waktu Anda.

11.Ketika ada perselisihan pendapat, hendaknya Anda tidak menunggu agar sang suami meminta ma’af kepada Anda (jangan jadikan hal ini sebagai prioritas utama harapan Anda) kecuali kalau suami Anda secara sadar mengakuinya.

12.Rawatlah penampilan dan pakaian suami Anda, biarpun kelihatannya suami Anda malas untuk merawat dan memakainya, tapi yakinlah bahwa dia akan menyukainya sebagaimana teman-temannya juga akan menyukainya.

13.Hendaknya Anda tidak selalu mengandalkan suami Anda untuk berkeinginan melakukan hubungan badan, sekali-kali Anda mulailah lebih dulu, tentu pada saat yang tepat.

14.Di malam hari, jadilah seperti pengantin baru buat suami Anda, janganlah Anda beranjak tidur lebih dulu dari sang suami, kecuali kalau dirasa sangat perlu.

15.Janganlah menunggu atau mengharapkan balasan dari semua perbuatan dan kebiasaan baik Anda, banyak suami karena kesibukan kerjanya, gampang melupakan untuk melakukan hal tersebut, atau secara tidak sengaja lupa untuk menyampaikan penghargaan yang semestinya kepada Anda.

16.Hendaknya berbuat sesuai dengan keadaan dan kemampuan keuangan yang ada, dan jangan meminta sesuatu yang berlebihan dan mahal.

17.Ketika suami Anda baru pulang dari perjalanan yang lama ataupun bepergian dari tempat yang jauh, sambutlah dia dengan wajah yang ceria dan tunjukkanlah bahwa Anda sangat merindukan kedatangannya.

18.Ingatlah selalu bahwa keberadaan sang suami adalah salah satu sarana mendekatkan diri Anda kepada Allah SWT.

19.Pastikan Anda untuk selalu memperbaharui dan merubah bentuk penampilan Anda, sebagai tanda dan ungkapan kasih Anda menyambut suami tercinta.

20.Ketika sang suami meminta sesuatu untuk melakukan hal-hal tertentu, maka pastikan Anda melakukannya dengan sigap dan sepenuh hati, jangan sampai Anda merasa enggan dan lamban.




20 Cara Membahagiakan Istri

Oleh Prince of Jihad pada Kamis 02 Juli 2009, 04:51 AM


Rumahku Surgaku. Itulah harapan sebuah pernikahan. Memang, tidak mudah untuk mewujudkan harapan tersebut, bisa-bisa rumahku menjadi nerakaku. Dibutuhkan kerjasama yang harmonis diantara suami dan istri ketika mengarungi bahtera pernikahan. Selain itu, dibutuhkan pemahaman mengenai cara memelihara pernikahan agar tetap harmonis dan tahan terhadap badai ujian. Berikut penjelasan praktis dan padat karya Syekh Umar Bakri Muhammad "Nasihat Indah Untuk Suami Istri" yang diterbitkan oleh Cakrawala Publishing.

Rasulullah SAW bersabda :

“ Yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik (perlakuannya) terhadap istri-istrinya dan aku adalah yang terbaik di antara kalian terhadap istri-istriku.”

Rasullullah SAW juga bersabda :

“ Tidak ada yang memuliakan wanita dengan sejati kecuali laki-laki yang pemurah (dermawan) dan tak seorangpun yang menghina mereka (wanita) kecuali laki-laki yang kasar.”

Tugas-tugas seorang suami kepada istrinya :

1.Hendaklah Anda selalu memperlihatkanlah wajah yang menyenangkan ketika masuk ke rumah, ucapkan salam Islam “assalaamu’alaikum” dengan senyuman yang manis, raih tangannya dan peluklah istri Anda dengan mesra.

2.Ketika berbicara, untaikan kalimat yang manis serta memikat istri Anda. Usahakan istri Anda merasa benar-benar diperhatikan dan menjadikannya wanita paling khusus untuk Anda. Untaian kalimat yang disampaikan kepadanya hendaknya jelas (ulangi jika perlu) dan panggillah istri Anda dengan sebutan yang dia sukai seperti ; manisku, sayangku, cintaku dan lain sebagainya.

3.Meskipun Anda mempunyai beban kerja yang banyak, luangkanlah waktu untuk beramah tamah dan bercengkerama dengan istri Anda. Hal ini juga dilakukan oleh Rasulullah SAW dimana beliau juga beramah tamah dan menghabiskan waktu bersama para istri beliau, meskipun pada saat itu beliau juga penuh dengan pekerjaan serta beban tanggung jawab yang sangat besar.

4.Mainkanlah suatu permainan ataupun selingan yang menggembirakan bersama istri Anda. Hal ini dinyatakan dalam suatu hadist bahwa Rasullah SAW bersabda :

“ Semua hal yang di dalamnya tidak menyebut nama Allah SWT, adalah suatu kesia-siaan, kecuali dalam empat hal : seorang laki-laki yang sedang bermain dengan istrinya, melatih kuda, membidik di antara dua sasaran, serta mengajarkan berenang.”

5.Membantu pekerjaan sehari-hari rumah tangga. Usahakan Anda membantu dan menolong istri Anda dengan tugas-tugas keseharian rumah tangga Anda, seperti membeli makanan, mempersiapkan makanan, membersihkan serta mengatur rumah, dan lain sebagainya. Hal-hal seperti ini akan membawa kebahagiaan tersendiri pada diri istri Anda dan tentu saja akan semakin memperkuat cinta Anda dan hubungan Anda bersama sang Istri.

6.Usahakan musyawarah selalu menghiasi rumah tangga Anda. Bermusyawarahlah dengan istri Anda, dalam setiap permasalahan. Pendapat yang di sampaikan Ummu Salamah kepada Rasulullah SAW pada saat perjanjian Hudaibiyyah adalah suatu kejadian yang sangat terkenal. Hal ini merupakan cara yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW untuk bermusyawarah dengan para istri dan para sahabat beliau.

7.Ketika Istri Anda sedang berkunjung ke tempat saudaranya, teman-temannya, serta orang-orang saleh, maka temanilah istri Anda.

8.Tata cara melakukan perjalanan dan meninggalkan istri di rumah. Jika Anda tidak bisa membawa serta istri Anda dalam perjalanan, maka ucapkanlah selamat tinggal dengan penuh rasa sayang, bekalilah istri Anda dengan persediaan kebutuhan sehari-hari dan uang secukupnya, mintalah istri Anda untuk mendo’akan Anda, sering-seringlah untuk menghubungi istri Anda. Jangan lupa untuk meminta pertolongan kepada orang yang Anda percayai untuk menjaga keluarga Anda selama Anda bepergian. Persingkat perjalanan Anda jika dirasa sudah tidak penting lagi dan pulanglah dengan membawa oleh-oleh. Hindari untuk pulang pada malam hari atau pada saat-saat yang tidak diharapkan.

9.Dukungan keuangan. Tumbuhkanlah sikap dermawan pada diri Anda (tidak pelit) dalam urusan pengeluaran rumah tangga Anda, tentunya harus sesuai dengan kemampuan keuangan Anda. Dukungan keuangan yang baik (tidak boros tentunya) akan sangat berguna untuk memelihara kestabilan perkawinan Anda.

10.Buatlah diri Anda agar selalu berbau harum dan perindah penampilan Anda . Allah SWT itu indah dan Dia menyukai keindahan. Maka selalu bersihlah Anda, rapi, dan pakailah parfum. Ibnu Abbas r.a. berkata :

“ saya menyukai keindahan diri saya sendiri untuk istri saya, seperti halnya saya menyukai keindahan istri saya untuk saya.”

11.Tentang hubungan seksual. Merupakan tugas dari suami untuk mencukupi kebutuhan serta hasrat seksual sang istri. Bisa jadi sekali waktu istri Anda sedang berada dalam masa yang sangat prima berkenaan dengan kesehatan fisik dan psikologisnya.

12.Penuh perhatian. Seorang suami muslim harus sangat perhatian dan penuh perasaan terhadap istrinya. Istri Anda pasti mengalami dan melewati bermacam-macam perubahan baik secara fisik dan psikologis. Pada saat-saat seperti itu, istri Anda sangat memerlukan suatu perlakuan yang mesra dan penuh perhatian, agar istri Anda bisa menghapus kesusahan dan kesedihan yang sedang dialaminya, serta menenangkan perasaannya yang mudah tersentuh.

13.Jagalah kerahasiaan perkawinan Anda. Diriwayatkan dalam sebuah hadist oleh Abu Sa’id Al-Khudry bahwa Rasulullah SAW bersabda :

“ Sungguh di antara orang yang paling buruk di hadapan Allah SWT pada saat hari kebangkitan adalah laki-laki yang mendatangi istrinya untuk melakukan hubungan badan, dan dia membeberkan rahasia itu (tentang hubungan badan) kepada yang lain.”

14.Bekerja sama dalam melakukan ibadah kepada Allah SWT, sholat berjama’ah dan selalu tingkatkan aktifitas Anda dalam beribadah kepada Allah SWT, seperti bersedekah, dzikir (mengingat Allah SWT), dan sholat pada malam hari (qiyamul lail). Rasulullah SAW bersabda :

“ Semoga rahmat Allah SWT dilimpahkan kepada laki-laki yang bangun pada malam hari dan membangunkan istrinya untuk sholat bersamanya, dan jika dia menolak maka percikkan air ke wajahnya”.

15.Selalu menunjukkan rasa hormat kepada keluarga dan teman istri Anda.

16.Usahakan untuk mendidik istri Anda tentang islam dan berilah istri Anda nasehat-nasehat.

17.Cemburu yang sewajarnya.

18.Bersabar dan berlaku lembutlah kepada istri Anda. Kendalikan amarah Anda dan buatlah sang istri untuk menghilangkan keragu-raguannya terhadap Anda, dan nasehatilah dia ketika melakukan suatu kesalahan.

19.Jadilah pema’af dan tegurlah istri Anda dengan cara yang baik dan sampaikan pada saat yang benar-benar tepat.

20.Jadilah seorang suami muslim yang sejati, dan terapkan semua yang pernah dibaca dan dipahami tentang Islam, dengan arif dan bijaksana.

dikutip dari: Almuhajirun

Senin, 31 Agustus 2009

Amalan Bulan Ramdhan

Amalan-amalan Sunnah di Bulan Ramadhan PDF Print E-mail

Oleh Ust. Didi Turmudzi, Lc. MA

Bulan Ramadan adalah bulan yang sangat dinantikan oleh para pecinta akhirat. Hari-harinya penuh dengan segala keberkahan, setiap detik dan menit kita dipacu untuk tidak melewatkannya. Begitu mahal dan berharganya perjalanan dan ritme kehidupan selama bulan perjuangan ini. Alangkah ruginya apabila kita melepaskan peluang-peluang keemasan yang hadir di depan mata. Berikut adalah beberapa amalan sunah yang sangat dianjurkan selama melaksanakan ibadah puasa Ramadan;[1]

1. Menyegerakan berbuka puasa

Apabila telah yakin terbenamnya matahari yang menandakan masuknya waktu maghrib, maka disunahkan untuk segera melaksanakan buka puasa(ta’jilul fitri). Menyegerakan berbuka puasa hendaklah jadi prioritas ketika waktu maghrib sudah tiba, dalam keadaan apapun. Apabila kondisi cuaca mendung dan tidak dapat mengetahui posisi matahari maka untuk zaman sekarang kita bisa menggunakan jadwal waktu solat dan imsakiyah puasa. Diutamakan terlebih dahulu memakan makanan manis seperti tamr (kurma kering), rutob (kurma segar) dalam jumlah ganjil atau makanan manis yang lain.

فعن سَهْل بن سَعْد: أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: " لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ، مَا عَجَّلُوا الفِطْرَ".

رواه البخاري ومسلم.

Sahabat Sahl bin Sa’d telah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda; “ seseorang akan tetap berada dalam kebaikan apabila menyegerakan berbuka puasa.”[2]

فعن أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ

رواه أبو داود، والحاكم وصححه، والترمذي وحسنه.

Dalam riwayat lain dari sahabat Anas bin Malik: bahwasanya Nabi saw berbuka puasa sebelum melaksanakan solat maghrib dengan beberapa rutob, apabila tidak ada maka baginda saw berbuka dengan tamr, apabila tidak ada maka baginda saw berbuka dengan minum beberapa teguk air saja.[3]

Sahabat Sulaiman bin ‘Amir meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda;” Apabila seseorang berbuka puasa, maka hendaklah ia berbuka dengan tamr, apabila tidak ada maka hendaklah ia berbuka dengan (minum) air, karena air itu suci.[4]

2. Berdo’a ketika berbuka puasa dan selama berpuasa

Seorang hamba yang sedang berpuasa kemudian melantunkan do’a ketika berbuka maka doanya termasuk yang pasti akan dimakbulkan. Ada beberapa riwayat yang menjelaskan tentang perkara tersebut.

روى ابن ماجه عن عبد الله بن عمرو بن العاص أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قال: إِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مَا تُرَدُّ

Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash bahwa Nabi saw bersabda;” Bagi orang yang sedang berpuasa maka apabila berdo’a ketika berbuka maka doanya tidak ditolak.”[5]

Dalam riwayat lain Nabi saw bersabda;” Ada tiga golongan yang doa mereka tidak akan ditolak; orang yang berpuasa sehingga berbuka, seorang pemimpin yang adil dan do’a orang yang didzalimi.”[6]

Berikut lantunan do’a yang dianjurkan untuk dibaca oleh para shoimin ;

"ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ" (من حديث ابن عمر، رواه أبو داود، والنسائي في الكبرى، والحاكم وصححه، والدارقطني وحسنه)

Artinya: “Hilang sudah rasa haus, basah semua urat nadi, dan pahalanya disisi Allah Insya Allah” (Dari riwayat Ibnu Umar, diriwayatkan Abu Dawud dan Nasa’i dalam Sunan Kubra, dan al Hakim dan dia mensahihkannya, dan ad Daruqutni dan dia menghasankannya)

"اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ" (رواه أبو داود والبيهقي مرسلا، ورواه الطبراني موصولا من حديث أنس وأبي هريرة)

Artinya: “Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa, dan dengan rizkimu aku berbuka” (Diriwayatkan Abu Dawud dan Baihaqi dengan sanad mursal, dan diriwayatkan Tabrani dengan sanad bersambung dari Anas dan Abu Hurairah)

3. Makan sahur dan mengakhirkannya

Makan sahur bisa dilakukan mulai dari pertengahan malam sehingga sebelum waktu subuh menjelang. Ada sebagian keluarga terutama yang tinggal di kota dan mempunyai kesibukan kerja harian/kantor biasa melaksanakan makan sahur ketika akan tidur malam/pertengahan malam dengan alasan menjaga waktu kerja pada besok harinya. Hal ini biasanya akan mengorbankan anak-anak yang terpaksa harus mengikuti jadwal orang tua, sementara daya tahan tubuh mereka lebih lemah dibandingkan orang dewasa.

Adapun yang dianjurkan dalam makan sahur ini adalah hendaklah kita mengakhirkan waktunya sehingga sebelum waktu subuh menjelang. Hikmah yang bisa kita ambil dari makan sahur adalah untuk menjaga stamina semasa berpuasa, jadi waktu yang sangat sesuai adalah di akhirkan. Sabda Nabi saw:[7]

اسْتَعِيْنُوا بِطَعَامِ السَّحَرِ عَلَى صِيَامِ النَّهَارِ، وَبِقَيْلُولَةِ النَّهَارِ عَلَى قِيَامِ الّليْلِ

“mintalah tolong (kekuatan) dari makan sahur untuk berpuasa di siang hari dan dengan qoilulah (tidur sebentar di siang hari) untuk melaksanakan qiyamullail di malam hari.”

Ketika makan sahur ada keberkahan, sehingga di anjurkan untuk tetap dilaksanakan walaupun hanya dengan seteguk air.[8] Walaupun dibenarkan untuk menyantap makan sahur sehingga masuk waktu subuh, tapi alangkah baiknya kalau disediakan beberapa menit sebagai jeda antara makan sahur dengan masuknya waktu solat subuh. Hal ini dijelaskan oleh baginda sendiri ketika bersama-sama dengan Ziad bin Tsabit makan sahur kemudian ada jeda sebelum beliau berdiri untuk melaksanakan solat subuh.[9] Dan itu kemudian menjadi dalil untuk melakukan imsak sekitar 10 menit sebelum azan subuh.

4. Meninggalkan perkataan kotor

Ibadah puasa adalah salah satu bentuk taqorrub seorang hamba kepada Allah swt. Puasa adalah bentuk latihan diri untuk mengatur dorongan-dorongan nafsu yang selalu mengajak kepada syahwat dan kesenangan duniawi sesaat. Maka, dalam proses ibadah puasa hendaklah kita senantiasa untuk membiasakan hal-hal yang dapat membantu jiwa lebih dekat Rabbul ‘izzati, seperti amalan-amalan soleh yang dilakukan lisan(ucapan), jinan(perasaan/hati) & arkan(perbuatan).

فعن أبي هريرة: أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأكْلِ والشُّرْب ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللغو ، وَالرَّفَثِ ، فَإِنْ سَابَّكَ أحَدٌ أوْ جَهِلَ عَلَيْكَ ، فَلْتَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ إني صَائِمٌ

Dari Abu hurairah ra bahwa Nabi saw bersabda:” Berpuasa bukan hanya (menahan) dari makan dan minum, sesungguhnya berpuasa dari lagwun (perbuatan yang sia-sia) dan rofats (perkataan yang kotor)…[10]

Seorang hamba yang sedang beribadah puasa namun tidak dapat mengendalikan perkataannya, baik dengan cara mengejek, berbohong, ghibah dan namimah maka pahala puasanya akan hilang. Walaupun dari segi kewajiban sebagai seorang mukallaf sudah melaksanakan kewajibannya dan sah puasanya.

عن أبي هريرة، أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ[11]

5. Mandi junub sebelum waktu solat subuh

Seorang yang sedang berpuasa hendaklah dalam keadaan yang suci, oleh sebab itu apabila telah junub (karena jima’ atau ihtilam) di malam hari bulan Ramadan maka dianjurkan untuk segera mandi sebelum datangnya waktu subuh. Walaupun junub itu sendiri tidak membatalkan puasa tapi sebaiknya segera untuk bersuci.

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُدْرِكُهُ الْفَجْرُ وَهُوَ جُنُبٌ مِنْ أَهْلِهِ ثُمَّ يَغْتَسِلُ وَيَصُومُ

Bahwa baginda Nabi saw junub karena jima’ dengan istri beliau. Kemudian beliau segera mandi dan berpuasa. [12]

Begitu juga wanita-wanita yang baru selesai haidh dan nifas apabila darah sudah berhenti keluar maka dianjurkan segera mandi.[13]

6. Memberi makan kepada orang yang berpuasa

Dianjurkan kepada orang-orang yang sedang berpuasa untuk memberikan ifthor kepada saudara-saudaranya yang juga sedang berpuasa. Ibadah puasa menjadi salah satu sarana untuk merekatkan jalinan persaudaraan diantara sesame umat Islam. Karena diantara hikmahnya adalah untuk ber empati terhadap kondisi yang sedang dihadapi oleh umat Islam, baik satu daerah ataupun berbeda wilayah. Pada realitanya tidak semua umat Islam berada dalam keadaan yang senang dengan fasilitas hidup. Masih banyak umat Islam yang berada dalam kesusahan dan terdzalimi. Pada bulan Ramadan inilah saatnya kita menunjukan solidaritas terhadap mereka, saudara kita.

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

“Barangsiapa yang memberikan ifthor kepada orang yang berpuasa maka pahalanya seperti orang yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala orang tersebut.”[14]

7. Tidak melaksanakan al hijamah (bekam)

Menurut para ulama madhab Syafii, amalan berbekam akan menyebabkan lemahnya kondisi tubuh orang-orang yang berpuasa, oleh sebab itu mereka menganjurkan untuk tidak mengamalkannya selama bulan Ramadan.[15]

8. Memperluas hubungan silaturahim, berbuat ihsan terhadap sanak saudara dan memperbanyak sedekah terhadap fakir miskin.

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ

“Bahwa Nabi saw adalah orang yang paling dermawan dalam kebaikan, terlebih lagi pada bulan Ramadan ketika sedang menemui Jibril.”[16]

9. Menyibukan diri dalam tholabul ilmi, tilawah al Qur’an dan dzikir.

Hendaklah orang-orang yang sedang berpuasa senantiasa menyibukan dirinya dalam hal-hal kebaikan semata. Para pecinta akhirat akan tenggelam dalam kesibukan beramal soleh selama bulan kemuliaan ini berlangsung. Apabila bulan Ramadan tiba maka target-target ibadah sudah terencana dengan baik. Sehingga detik-detik berharga dalam bulan rahmat ini tidak terlewatkan dengan sia-sia.

وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ

“Malaikat Jibril menjumpai baginda Nabi saw pada setiap malam di bulan Ramadan, dan mengajarkannya al Qur’an.”[17]

10. ‘Itikaf

Para hamba Allah yang berpuasa hendaklah tidak mensia-siakan momen yang paling berharga selama bulan Ramadan, diantaranya dengan ber ‘itikaf terutama pada sepuluh hari terakhir (malam ke 21 dst). Dengan mengkhususkan diri berdiam selama beberapa hari di masjid untuk lebih ber mujahadah dalam ibadah, maka hal ini juga sebagai bentuk latihan pembentukan diri menjadi hamba Allah yang sedang mendekati Rabb nya. Baginda Nabi saw apabila datang sepuluh hari terakhir Ramadan maka beliau segera menyambutnya dengan penuh kekhusyuan. ‘Aisayah menceritakan dalam sebuah riwayat:[18]

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

Bahwa Baginda Nabi saw apabila telah memasuki sepuluh terakhir (Ramadan) beliau menghidupkan malamnya dan membangunkan ahli keluarganya serta mengetatkan kainnya (tidak melakukan jima’).

Demikianlah beberapa amalan sunah dan keutamaan yang hendaknya kita sebagai para pecinta akhirat kembali hidupkan dalam setiap detik pada bulan Ramadan. Besar harapan dari penjelasan ini akan menyadarkan kita semua bahwa betapa penting dan berharganya waktu-waktu yang sama-sama kita lewati di bulan bonus ini. Mudah-mudahan penjelasan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.



[1] Para fuqaha menjelaskannya dengan istilah ‘adab shaum’ untuk beberapa amalan sunah dalam puasa Ramadan ( alfiqh al manhaji ‘ala madhab al imam asy Syafii; 1/346, fiqh sunnah; 1/457, al fiqh al islamiy wa adilatuhu 3/63-64 )

[2] Hadits riwayat Bukhari (no hadits 1856) dan Muslim (no hadits 1095)

[3] Hadits hasan riwayat Tirmidzi (696) dan Abu Dawud (2356) & Hakim mensohihkan hadits ini.

[4] Hadits riwayat Ahmad dan Tirmidzi, ia mengatakan hadits hasan sohih.

[5] Hadits riwayat Ibnu Majah -

[6] Hadits riwayat Tirmidzi dengan sanad hasan

[7] Hadits riwayat Hakim – disohihkan Hakim (al mustadrak 1/425), dan Ibnu Huzaimah dalam Shohihnya (Shohih Ibnu Huzaimah 7/211)

[8] Hadits riwayat Ibnu Hibban dalam sohihnya.

[9] Diriwayatkan dari Anas bin Malik (HR Bukhari/556) sahabat Anas bin Malik menjelaskan pertanyaan para sahabat yang lain bahwa jeda antara selesai makan sahur baginda Nabi saw dengan solat subuh adalah selama bacaan 50 ayat al Qur’an.

[10] Hadits riwayat Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Hakim. Kata Hakim; hadits ini sohih dengan syarat Muslim.

[11] Hadits riwayat Bukhari (1804)

[12] Hadits riwayat Bukhari, Muslim, Abu Dawud dll.

[13] Al fiqh al manhaji ‘ala madhab al Imam Syafii’, 1/348

[14] Hadits riwayat Tirmidzi dan men sohih kannya, juga riwayat Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah dalam kitab sohihnya (targhib wa tarhib 2/144)

[15] Al fiqh al manhaji ‘ala madhab al Imam Syafii; 1/348

[16] Hadits riwayat Bukhari dan Muslim (al fiqh al Islami wa adilatuhu ; 3/66

[17] Hadits riwayat Bukhari (1803) dan Muslim (2308).

[18] Hadits riwayat Bukhari dan Muslim (Nayl al Author; 4/270

Jumat, 28 Agustus 2009

Nama-nama Calon Menteri Kabinet Sby-Budiono 2009-2014

Sebagian besar calon menteri kabinet 2009-2014 ini adalah wajah baru dan yang masih bertahan dari kabinet indonesia bersatu adalah Sri Mulyani, Sofyan Djalil dan Lukman Edy. Mau tahu siapa saja yang masuk dalam daftar nama menteri kabinet tahun 2009-2014 nih daftarnya..?



Daftar lengkap menteri SBY-Boediono:

Menteri Koordinator
1. Menko Politik Hukum dan Keamanan : Sutanto (mantan Kapolri)
2. Menko Perekonomian : Sri Mulyani Indrawati
3. Menko Kesra : Hatta Rajasa (PAN)
4. Sekretaris Negara : Sudi Silalahi

Menteri Departemen
5. Menteri Dalam Negeri: Andi Malaranggeng (Partai Demokrat)
6. Menteri Luar Negeri: Marty Natalegawa (Dubes RI di PBB)
7. Menteri Pertahanan: Djoko Suyanto (Mantan Panglima TNI)
8. Menteri Hukum dan HAM: Ruhut Sitompul (Partai Demokrat)
9. Menteri Keuangan: M Chatib Basri (FEUI)
10. Menteri Pertambangan dan Energi: Tubagus Haryono (Kepala BPH Migas)
11. Menteri Perindustrian & Pedagangan: MS Hidayat (Kadin)
12. Menteri Pertanian: Dr Ir Herry Suhardiyanto (Rektor IPB)
13. Menteri Kehutanan: Taufik Effendy (Partai Demokrat)
14. Menteri Perhubungan: Prof. Dr. Sutanto Soehodho (UI)
15. Menteri Kelautan dan Perikanan: Dr Ir Mohammad Jafar Hafsah (Partai Demokrat)
16. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi: M Jumhur Hidayat
17. Menteri Pekerjaan Umum: Prof Dr Ir Budi Soesilo Supandji (Dirjen Potensi Pertahanan Dephan)
18. Menteri Kesehatan: Dr dr Fachmi Idris (Ketua Umum IDI)
19. Menteri Pendidikan Nasional: Anis Rasyid Bawesdan (Rektor Univ. Paramadina)
20. Menteri Sosial: Hidayat Nur Wahid/Tifatul Sembiring (PKS)
21. Menteri Agama: Dr Salim Segaf Al Jufri (PKS)

Menteri Negara
22. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata: Jero Wacik (Partai Demokrat)
23. Menteri Riset dan Teknologi: Dr Andy Noorsaman Sommeng (Dirjen HaKI)
24. Menteri Koperasi dan UKM: Muhaimin Iskandar (PKB)
25. Menteri Lingkungan Hidup: Prof Dr Ir Johny Wahyuadi M. Soedarsono (Guru Besar FTUI)
26. Menteri Pemberdayaan Perempuan: Rahmawati Soekarnoputri
27. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara: Marzuki Alie (Partai Demokrat)
28. Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal: Lukman Edy (PKB)
29. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional: Prof Bambang PS Brojonegoro (mantan Dekan FEUI)
29. Menteri BUMN: Sofyan Djalil
30. Menteri Komunikasi dan Informasi: Rizal Malarangeng
31. Menteri Pemuda dan Olahraga: Anas Urbaningrum (Partai Demokrat)
32. Menteri Perumahan Rakyat: Zulkifli Hasan (PAN)

Apakah nama-nama ini yang akan duduk di kabinet mendatang? Kita tunggu kelanjutannya.

Selasa, 04 Agustus 2009

Detik-detik lahirnya Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.
Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961. Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu. Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial). Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.
Kelahiran Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu 1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
· Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
· Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
2. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.
Gerakan Pramuka Diperkenalkan
Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan\ Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya. Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian. Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang. Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.
Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.
Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang
penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan
Presiden dan berkeliling Jakarta. Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai. Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka
Diperoleh: “http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Gerakan_Pramuka_Indonesia”

Jumat, 31 Juli 2009

Pagi yang terkoyak

17 Juli pagi itu,
ketika matahari masih malu untuk bersinar
ketika embun-embun segar masih basah dirumput taman
ketika kabut sejuk masih gelap menyelimuti pagi

17 Juli pagi itu,
bukan lagi ku lihat matahari yang bersinar
tapi cahaya berkobar yang membakar
bukan lagi embun segar yang basah dirumput taman
tapi segarnya darah saudaraku yang tercecer
bukan lagi kabut sejuk yang ku tatap
tapi asap pekat yang menyesakkan napas

17 Juli pagi itu,
harusnya kudengar kicauang burung riang bernyanyi
bukan dentuman ledakan yang memecah hati
harusnya kudengar nyanyian merdu para tamu
bukan teriakan kesakitan yang pilu
harusnya kulihat cahaya matahari
bukan api yang membakar diri

17 juli pagi itu,
luluh lantak pagi itu
saat burung berkicau ceria
sekarang bersimbah darah
teriak tangis
membungkam riang
mereka pergi seketika
meniggalkan kita semua
luluh lantak hati ini
saat gelegar memecah sunyi di pagi hari
teriak tangis
mencerai berai kami

17 juli pagi itu,
pagi yang mengoyak daging kami
mengoyak-oyak harapan saudara-saudara kami
melumpuhkan langkah kaki teman-teman kami
mematahkan kepalan-kepalan tangan bapak-bapak kami
memecahkan isi kepala kakak-kakak kami

17 Juli pagi itu
pagi yang terkoyak.

Jakarta ,17 Juli 2009
Andi